Wednesday, July 7, 2010

Semu




Semua tak berbeda.. Dengan hadirmu dan hampamu!
Semu!! Tak dimulai dan telah berakhir..
Ini hanya percikan ombak yang menghampiri ragaku dan juga jiwaku.
Ombakmu tak membasahi relungku.
Ia hanya memuaskan dahaga sejenak dari hampanya hidup, dari kesepian belaka.. dari pikiran-pikiran negatifku.
Kau memang mewarnai hidupku dengan pelangi-pelangimu.
Tapi ingatkah kamu teman, bahwa pelangi hanya untuk dinikmati sejenak, dikala hujan telah berhenti dan titik-titik air terbiaskan oleh cahaya matahari.
Pelangi itu semu! Ia tak abadi.
Aku bersyukur karena pelangi semu-mu yang sejenak hadir itu.
Tapi aku lebih membutuhkan matahari yang akan selalu menjadi terangku.
Walau gelap datang, walau siang tergantikan malam, ia tetap menunggu esok pagi untuk terus menyinariku..dan memulai hari baruku..
Dan kau memang bukan matahariku!!

Aku memang terluka, teman! Terluka oleh manis yang kutelan bulat-bulat...
Terluka oleh diriku sendiri... Terluka karena perisaiku yang tak lagi kokoh..
Dan aku tak terluka karena perpisahan ini..
Aku tak meminta kata-kata, ataupun penjelasan.. Aku tak butuh itu semua!
Yang kuminta dulu hanya keberanianmu untuk memberitahuku.. ketika aku berdiri di persimpangan jalan itu.. ketika harus menentukan untuk tetap berjalan atau kembali.

Tak ada penyesalan, tak ada sakit hati!
Aku tak serapuh yang kau kira, teman!
Luka ku hanya goresan karang semata... yang perih ketika tergores dan sembuh seketika karena aku tak sibuk mengobati luka itu,,,,
DIA yang mengobati lukaku....

No comments:

Post a Comment