Thursday, December 22, 2011

December

Is it November Rain?
For me, December is always raining...
22nd, 23rd, 24th and 25th...
May I escaping those dates?
Passing it through is harder than these words...

To live without you during this 4 years is not easy..
Hell no.. Its not easy..
I miss those hugs..
I miss those smiles..
I miss the nights we spent telling our story..
I miss your kisses..
With some fighting, yelling, arguing..
And I miss your smelled..
I miss everything about you..

Sometimes I hate Christmas!
Cos on this date I lost you!

December.. Christmas... please stop raining..
I need my end year back..


#its all about you who r in heaven.. I miss u.. I love u..


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, December 11, 2011

Undestanding

I want you to understand me like I always do for you.. Not only for you.. Its for us! Me, you and your girlfriend!
I'm the one who always love u..
I'm the one who always around u..
Please understand me..
Stop arguing..
Just listen to me..
Could you please for one moment thinking as I am?
Be me! On my side!
Wait u to move! Move forward..
I'm stuck on this path! And maybe its because of u!
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, December 5, 2011

Chasing You

I have decided to buried that dreams...
And now, You are asking me to be more patient?
Years have passed darling... and I'm still waiting in line..
You know how it feels... You know it well..

It seems so perfect? yeah... It is...

I did what you've asked.. and will always be..
I'm sorry for chasing you all the time.

Friday, September 23, 2011

Maybe I'm dreaming

Half were heaven... Joy... and Calamity..

OOhh,,, maybe I'm dreaming?

Thursday, July 14, 2011

Itu bukan kamu!!

Kehadiranku di tempat ini meninggikan egoku.
Minimnya interaksiku di waktu-waktu seperti inilah yang selalu kupilih. Aku butuh waktuku sendiri, 1 jam saja, seperti hari yang sudah-sudah.
Tanpa Ada yang kukenal, tanpa perlu bicara, tanpa perlu berpikir.
Energiku sudah habis di sepanjang pagi dan harus Ku recharge kembali 1 jam ini.
Semua orang pasti beranggapan, aku egois, tak berteman. Dan aku tak peduli.. Sungguh aku tak peduli.

Untuk kesekian kalinya, aku duduk di tempat ini, sendiri bersama BM Ku yang setia, krimi dan odinku. Dunia yang kumiliki saat ini hanya mereka Dan Ku tak membutuhkan yang lain.

Penat, muak, bosan!!
Dia, dia dan dia!
Lolongannya sepanjang hari membuatku semakin melemah.
Jiwa Dan ragaku kerap merintih.
Rintihan yang terpampang jelas dalam raut mukaku.
Hak Ku tak lagi berimbang dengan kewajibanku.
Tekanan ini terlalu menghimpit dadaku.

Bila kau menemukanku disudut itu, menatap kosong dirimu dengan mata yang berkaca-kaca, janganlah kau sapa lagi Raga itu.
Ia hanya butuh waktu sejenak untuk melepaskan rintihannya.

Aku tak ingin memutar waktu Ku yang telah lewat.
Tak ingin kusesali juga pilihanku atas dirimu.
Yang Ku inginkan hanyalah melompat.
Melompat jauh ke depan, untuk menemukan 'dia' yang berbeda, Dan itu bukan kamu!
Itu bukan kamu!!

Wednesday, April 20, 2011

papi *si anak anjing.... hihihihi... *maaf...

Kau tau betapa aku pernah membencinya?
Murkaku pernah kuluapkan kepadanya...
Teriakan histerisku bahkan pernah membahana di terik siang kala itu..
Yang kuingat di kala itu hanyalah kesedihan dan kebencian terhadap sosok itu..
Berbulan-bulan ku pernah tak bertegur sapa dengannya...
kami saling tak berpandangan bila kami berpapasan..

Tapi itu adalah cerita masa lalu kami..
Buah-buah kepahitan di masa yang kelam...
Sesuatu membuat kami tersadar... ya..itu kami... aku, dia dan dirinya..

Hari telah berganti, panas bergantikan hujan, dan hujan tergantikan oleh terik matahari.
Kami telah mengubur akar pahit yang tertanam bertahun-tahun lamanya..
Akar pahit itu telah tergantikan dengan rindangnya pepohonan dimana kami berada didalamnya.

Hari ini kami tersadar (lagi) untuk kesekian kalinya..
Kami, aku, sungguh mencintainya...

Saat itu, ia telah mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu yang sedari dulu tak pernah mau ia lakukan.
Ia berada di dalam ruangan itu, mengeluhkan kesakitannya kepadaku.
Kesakitannya hanya kujadikan keluhan semata, yang kudengar untuk sejenak dan kemudian kularutkan dalam kesibukanku menonton televisi dan pesan-pesan singkat yang dikirim teman-temanku.
Aku sungguh hanya menjadikan keluhannya menjadi sebuah kemanjaan seorang lelaki yang tak kuat menahan rasa sakit.
Sebuah lagu terdengar dari telepon genggamku, panggilan masuk dari seorang sahabatku. Dan lagi-lagi aku terlarut dalam percakapan di ponselku tanpa menggubris dirinya yang terbaring di sebelahku.
Sejenak, aku beranjak dari tempat dudukku dan pergi dari ruangan itu.
Tak berapa lama, aku kembali ke dalam. Namaku dipanggilnya, "mual de, ambilin ember, pengen muntah".

Ia terduduk di tempat tidur itu, tanganku dibahunya, memberi ia pijatan, untuk meredakan kesakitannya.
Tiba-tiba ia terjatuh menindih tanganku yang tadi masih di bahunya.
Gelap, panik, dan ketakutan tiba-tiba menyelimutiku.
Ia hanya menggeram tak dapat berkata-kata, matanya yang tadi terpejam menatapku tajam. Oh Tuhan, kataku. Sungguh, ini ga lucu... Beneran Tuhan, ini ga lucu.
"Suster.. suster.." Teriakku....
Aku mengusap wajahnya, berusaha menyadarkannya dengan usapan di keningnya. Ia hanya menatapku tanpa bersuara.

Pertolongan datang, para suster tergopoh-gopoh menghampiri dan memberikan pertolongan.
Ia tertidur... wajahnya masih tetap pucat, baju yang ia kenakan basah.

Saat itu,,, hari itu dan hari ini...
Aku, kami tersadar...
Kami sungguh mencintainya...


*papi (anak anjing... hihihi.. bercandaanku bersama abangku)
hanya kau yang tersisa.. dan sungguh.. kami tak akan menyia-nyiakan dirimu seperti masa lalu itu.
Please take care my beloved daddy... aku dan mas avi sayang bapak...





A mistake can be the truth

Hey You..
I ask you the same question (over and over again)..
I know you hold my hand.. I believe on it..
But this question is always rounding on my head..
Till when?
That's my question...
I really don't understand with this rhythm..
Even I have to follow the rhythm, but its so annoying.
The rhythm got the opposite of Your lesson..
And I'm so fucking afraid if someday I become them..

I'm trying hard in blending..
I found the rhythm, but its hurting my heart..
Okay.. A mistake can be the truth in their way..

Tuesday, April 12, 2011

Decision

A fellas called. They said that they decline for supporting us for any future project. They supported us for any inquiry I sent but they never got even one PO. Its not because they price is not competitive but they never called for any negotiation, even they were the lowest bidder.
Me as the buyer is so embarassed! But I don't have any authority to make any decision. Shit..fels like I stand without any feet neither hands. I'm just a robot which dealing with these paperworks!

Hei... Working without any spirit is meaningless! The soul has been killed with this kinda situation.

Last year, I prayed so hard to get out from my last company then it was fulfilled by Him.. But then from the very first beginning I joined with this company, I felt not comfort. I thought it just a process of adaptation, now 6 months passed, and the feeling is still the same!
I was wrong to choose a decision.
But then what? A regret can't change anything!
A moved has to be made!

Monday, March 28, 2011

Sempurna

Aku tak sesempurna itu sobat, tak jua kuat layaknya batu karang yang tetap gagah berdiri di kala tertempa ombak dan badai yang hebat. Aku masih jua rapuh selayaknya tissue yang tersiram air, yang akan melebur. Bila kau melihat aku yang sekarang, seperkasa ini, semua karena dirimu jua yang kerap hadir dalam setiap runtutan hidup yang tak selalu indah, bahkan jauh dari mimpi-mimpi masa kecil kita dahulu. Dan aku ingin, kita selalu dapat berdua menjalani deraan-deraan ini. Terlalu mulukkah permintaan gadis kecil ini terhadapmu? Untuk tetap berdua menghabiskan sisa waktu ini? Aku tak ingin memilikimu sepanjang hidupku, tak jua rela berbagi sisa hidupmu dengan yang lain! Dan aku pun tak jua ingin melihatmu tak bergerak maju hanya karena kehadiranku yang mungkin selalu membayangi perjalananmu. Egoiskah aku yang tak rela melepaskanmu pergi? Dan kali ini aku tertawa, bila mengingat sepenggal kalimat ini : Egoiskah aku yang tak rela melepaskanmu pergi”. Aku atau kamu yang terlalu takut untuk bergerak maju? Kali ini, saat ini, aku belum memiliki kesempatan untuk bergerak maju. Tapi kamu, ya kamu, memiliki berulang kali kesempatan untuk bergerak maju, tapi dirimu jualah yang enggan untuk bergerak maju. Terlalu takutkah dirimu untuk meninggalkanku sendiri, dalam ruang dan waktu yang pastinya tak kan pernah sama seperti dahulu. Bila kau pergi, kau tak akan menemukan aku yang sama seperti dahulu, dan bila saatku pun tiba, aku pun tak akan menemukan dirimu yang sama. Pergi, pergilah kamu.. tinggalkan aku dengan kesempurnaan ku ini – itu menurutmu.

Sepenggal cerita lama

“Cepatlah!”.. teriaknya..

“Ambilkan aku penghapus itu, atau apapun yang bisa menghapus tulisan ini”, suaranya bergetar ketika ia mengucapkan sebait kalimat itu. Dengan secarik kertas yang sudah lusuh ditangannya, Anti memegangnya kuat-kuat. “Nti, lepasin kertas ini, nanti robek loh”. “Emang kenapa kalau robek? Ini kan punya gw”, hardiknya. “Iya, ini memang punya loe, tapi suatu saat nanti kamu butuh kertas ini”, Selly menjawabnya.

“Sel, loe tau kan apa arti kertas-kertas ini buat gw?” “Engga, gw ga tau. Emang apaan sih Nti? Kok loe ribet banget pengen nyari penghapus? Kenapa juga loe segitu rempongnya nyari penghapus?”

“Sel, kertas ini isinya tulisan-tulisan gw tentang Rendy, mantan gw.”

“Trus, kenapa?

“Kan loe tau gw dah putus, jadi gw pengen ngehapus tulisan-tulisan ini!”

“Kenapa juga ,musti loe hapus? Emang kenapa kalo tulisan-tulisan itu tetap ada disitu? Bakal ngelukain perasaan loe kah setiap kali loe baca tulisan itu? Lagian kan loe putus juga dah lumayan lama, emang belom sembuh ya Nti? Loe masih nyimpen perasaan ke Rendy?”

“Hmmm… gw ga tau Sel. Perasaan, Feeling? That was unfinished matter! Yang sampe sekarang masih juga ngeganjel di dalem sini.”

“Cinta mati??”

“Nyieeddd!!! Apaan sih loe, Sel! Kagaa… bukan cinta mati.. Cuma masih ngegelayut and masih ganjel”

“Aaahh.. loe Nti,,, apaan sih loe. Please deh, gw tau banget kisah loe sama si Rendy, kan Cuma sebentar doang, masa sih loe ga bisa ngelupain perasaan loe yang Cuma tumbuh beberapa bulan itu? Nih ya, loe coba compare sama mantan loe yang 5 tahun itu atau sama si Bapak tua itu deh. Nah kurang apa lagi coba? Bertahun-tahun loe dulu pacaran ma mereka, tapi kayaknya ga sebegitu amat deh. Pas loe putus dulu, loe ga segitunya kok!”

“Sel… Sel… dengerin gw… gw ga merana kok, gw ga desperate dengan kandasnya hubungan gw sama Rendy. Gw Cuma… Cuma apa ya? Loe liat deh, gw ga nangis-nangisan kan di depan loe? Gw ga semarah dulu ketika gw putus sama bapak tua itu? Tapi…” Anti tak meneruskan kata-katanya, air matanya tiba-tiba saja tumpah di sofa coffee shop, tempat kami sering bertemu sepulang kerja, untuk melepaskan penat akan kehectican kantor kami masing-masing.

“Nti, loe kenapa? Cerita dong sama gw. Kalo loe Cuma nangis, gw ga tau apa sebenernya yang ada di kepala loe. Cerita lah sama gw Nti.”

“Sel, gw kayaknya masih punya rasa sama Rendy. Gw ga mau Sel.. gw ga mau punya rasa ini lagi! Gw ga benci Rendy dengan apa yang ia lakuin sama gw. Gw ga benci… Gw benci kenapa rasa ini muncul lagi. Gw benci karena tiba-tiba dia muncul di hadapan gw tanpa kata-kata juga. Ternyata pertahanan gw belom kokoh bener. Ketika gw ngeliat dia, gw kaget. Dan ternyata tanpa gw sadari, rasa ini masih ada tertinggal di dalam sini”

“Apus dulu air mata loe! Minum tuh ice chocolatenya. Cob aloe ceritain detailnya. Kok gw ga nangkep sih. Apa sih yang sebenernya terjadi sama loe hari ini.”

Anti mengambil sebatang rokok, dan membakarnya. “Sel.. kemarin ga sengaja gw liat foto cewe di hp nya Randy. Foto itu jadi wallpaper di HPnya. And kata temen deketnya, itu mantannya. CLBK kali.”

“Trus?”

“Gw ga berasa sakit sih pas gw liat foto itu. Gw malah ngikik-ngikik, berasa lucu”

“Lah trus? Kenapa sekarang loe pake sedih?”

“hmmm.. kenapa ya? Ga ngerti.. tadi sempet kepikiran dia aja, trus berasa nyesek.. trus telpon loe, minta ketemuan disini.. hehehehe…”

“Cakep Nti, tuh cewe?”

“Kaga.. biasa banget. Sama gw juga masih manisan gw. Ahahahha… dasar perempuan, pasti dah compare fisik. Ga mau kalah banget sih hawa!”

“Ya udah donk, berarti loe gada masalah! Masih OK-an loe juga kan ketimbang tuh cewe?! Ngapain juga dipikirin. Anggep aja die yang rugi ga ngedapetin elo! Dia ga beruntung karena ga sama loe lagi! Gw sih ga yakin ya Nti, kalo dia bakal langgeng jaya sama tuh cewe.”

“Kok loe ngomong gitu?”

“Feeling sahabat, Nti! Loe sama gw selalu connect, inget itu! Waktu loe pacaran sama bapak tua dulu, gw dah bilang kalo gw ga suka sama bapak itu. Buktinya? KDRT kan loe?”

“heheheh.. iyaahhh….”

“Nyieeed…. Gw sayang loe!”

Friday, March 4, 2011

Semu

Kali ini kau salah kawan. Salah dalam mengartikan aku. Dan entah untuk yang kesekian kalinya, aku sungguh tak perduli. Aku tak jua bergerak untuk memulihkan kebenaran sesungguhnya. Bila kau menganggapku seperti pemikiranmu, aku tak perduli. Hal ini menandakan bahwa kau belum juga mengenal "Aku". Bila persepsi negatif itu masih terngiang di kepalamu dan lebih mempercayai pemikiranmu, biarlah hal itu berkubang sejati dalam dirimu.
Penolakanmu terhadap diriku tak menggoyahkan aku untuk tetap berjalan di jalan menurut keakuanku. Keakuanku lebih kental dibandingkan dengan hubungan semu yang kita bina. Dan kesemuan itu jualah yang memicu kepergianmu. Dan lagi-lagi aku tak menyesali penolakanmu. Aku memang terluka, aku memang terjatuh, tapi setidaknya aku tak bergerak mundur dalam satuan waktu. benar adanya jika kita telah membuang waktu kita, tapi lagi-lagi waktu yang terbuang itu memberikan artinya sendiri dalam hidupku. Ya, aku belajar dari singkatnya manis yang kita kecap dan juga dari pahit yang kau sisakan di bagian akhir.

Seribu tanya masih menyisakan kesesakannya sendiri! Keingin tahuan masih jua membara dalam sisa bara yang padam. Dan yang kufokuskan bukanlah hasrat yang besar itu melainkan hanyalah pada kebutaan dan ketulianku pada sebuah sosok mati dalam keberadaanya di dalam duniaku.
Jemari tanganku tak bergerak akan kembalinya dirimu. Hatiku yang pernah kau siram bara panas hingga menorehkan kesakitan tak jua kupakai. Aku memilih bisu tak berucap walaupun kerap terdera akan suara dan tulisan yang kau buat.

Thursday, February 24, 2011

Just a song

Maybe I'm blind, maybe I'm blind
Oh I couldn't see you shine
And shimmer right in front of my eyes
Front of my eyes, oh no

I thought I saw light, thought I saw light, oh
it was a faded mirror, just a dim reflection but
But you shine, you shine so much brighter, oh

And honey let me sing you a song
And listen to my words as they come out wrong
But don't run away, run away this time
Honey let me look in your eyes
You open them one at a time
But don't look away, look away this time

Open your mind, open your mind
And let your beauty flow like wine
But please don't leave me,
Don't leave me outside, leave me outside, oh no

And honey I'll try, honey I'll try
To hold you like the starriest skies
We lie beneath tonight
And you shine, you shine so much brighter, oh

 

 

OOOHH…. That’s just only a song….

With so damn beautiful lyric.

 

I was blind.. (that time)

I can’t see your light? (yeah,,, cos it was blue and getting dark day by day)

If at the end , we found our worst and we can’t take it, so we were not deserved to get our best.

If we gave up that day, with no words..neither goodbye words.. just let it be.

 

And now, please take the space which you’ve created before.

I thought we are happy with those space, so let it be..

I may not look back to the memory neither you.

It was closed.

Wednesday, January 19, 2011

Do u think?

Do u think I'm dying?
Do u think I'm broke?
Do u think I'm so lonely?

NOPE...
I'm happy with my life...
Happy with you who always beside me..
Happy with these which always afford me...


#yeaahh.. You... You are you... My bestmates...
Bhet-yen-tin-na-ne-net-cok-ndut-bud-rot-beng
Radomly pick 1 for a qualified nite