Monday, March 28, 2011

Sempurna

Aku tak sesempurna itu sobat, tak jua kuat layaknya batu karang yang tetap gagah berdiri di kala tertempa ombak dan badai yang hebat. Aku masih jua rapuh selayaknya tissue yang tersiram air, yang akan melebur. Bila kau melihat aku yang sekarang, seperkasa ini, semua karena dirimu jua yang kerap hadir dalam setiap runtutan hidup yang tak selalu indah, bahkan jauh dari mimpi-mimpi masa kecil kita dahulu. Dan aku ingin, kita selalu dapat berdua menjalani deraan-deraan ini. Terlalu mulukkah permintaan gadis kecil ini terhadapmu? Untuk tetap berdua menghabiskan sisa waktu ini? Aku tak ingin memilikimu sepanjang hidupku, tak jua rela berbagi sisa hidupmu dengan yang lain! Dan aku pun tak jua ingin melihatmu tak bergerak maju hanya karena kehadiranku yang mungkin selalu membayangi perjalananmu. Egoiskah aku yang tak rela melepaskanmu pergi? Dan kali ini aku tertawa, bila mengingat sepenggal kalimat ini : Egoiskah aku yang tak rela melepaskanmu pergi”. Aku atau kamu yang terlalu takut untuk bergerak maju? Kali ini, saat ini, aku belum memiliki kesempatan untuk bergerak maju. Tapi kamu, ya kamu, memiliki berulang kali kesempatan untuk bergerak maju, tapi dirimu jualah yang enggan untuk bergerak maju. Terlalu takutkah dirimu untuk meninggalkanku sendiri, dalam ruang dan waktu yang pastinya tak kan pernah sama seperti dahulu. Bila kau pergi, kau tak akan menemukan aku yang sama seperti dahulu, dan bila saatku pun tiba, aku pun tak akan menemukan dirimu yang sama. Pergi, pergilah kamu.. tinggalkan aku dengan kesempurnaan ku ini – itu menurutmu.

No comments:

Post a Comment