Tuesday, December 7, 2010

1 keping yg telah pergi

Hari ini... Selasa di hari ketujuh di bulan December... Matahari enggan menunjukkan sinarnya..ia bersembunyi di balik pekatnya sang kelabu.. Semilir angin berhembus dan mendamaikan hati yang kelabu.. Sang angin menyejukkan panasnya hati dan memadamkan kobaran emosi.
Apalah itu semua!!
Hatiku tak lagi berkobar emosi.. Hatiku tak seremuk itu! Hatiku tak sehancur itu kawan. Satu keping hanyalah melepaskan diri tapi tak menghancurkan kepingan yang lain!

Yaaaa... Kepingan itu telah melepaskan dirinya.. Dan bersyukurlah sang empunya hati, karena ia tak sesakit rasa2 yang dulu pernah ia lalui.
Hmmm.. Mungkinkah dikarenakan sang empunya pernah mengalami sakit yang jauh lebih mengerikan daripada kesakitan ini?
Atau sang empunya hati secara tak sadar telah membangun bentengnya sendiri?
Saya lebih setuju dengan hal yang terakhir ini!
Sang empunya tanpa ia sadari telah membangun bentengnya sendiri! Berjaga-jaga kalau si keping itu melepaskan diri dan berusaha menyakiti sang empunya..seperti yang ia lakukan sekarang!

Atau jangan-jangan sang empunya masih terlelap dalam tidurnya, Dan menyangka kalau cerita ini hanyalah bunga tidurnya... Sehingga ia belum merasakan sakit ini?!
Oohh... Jangan lagi Tuhan... Jangan lagi... Sudah cukup! Untuk kali ini, biarkan ia kehilangan emosinya lagi... Biarkan ia untuk tetap terus dewasa tanpa adanya emosi dan umpatan2..
Karena ia berhak menerima utusanMu yang jauh lebih baik daripada yang baru saja pergi!

Friday, December 3, 2010

Terluka

Terimakasih atas luka yang kau ciptakan..
Sungguh luka yang membuat perih jiwa dan raganya. Kau tak lagi berdiri dan menatapnya dengan senyuman, tapi kali ini kau hanya berbicara atas nama sebuah kekecewaan dan kebencianmu terhadap dirinya. Dan apalah itu yang membuat dirimu benci dan kecewa..
Tunjukkan kepadanya atas kesalahan yang ia buat sehingga kau membencinya.
Ia menunggumu bicara, ia menunggumu untuk memberikan kepastian atas hidupnya selanjutnya.
Hidupnya memanh bukan hidupmu.. Tapi jangan puls kau lupa bahwa diawal kalian memulainya, kau pernah menjanjikan bahagia untuknnya.

Dan kali ini kau menorehkan luka yang dalam atas kesalahan yang tak pernah ia buat.
Engkau pergi untuk menyelamatkan hatimu atas ketakutanmu untuk terluka. Tapi tak sadarkah engkau karena kau baru saja membuat kekasihmu terluka begitu dalam?
Kamu yg pernah terluka begitu dalam karena masa lalumu dan kamu yang melukai kekasihmu karena ketakutanmu terluka.

Kamu pergi meninggalkannya dengan sebaris kata "aku benci kamu".....