Thursday, July 8, 2010

Pengkhianat

N : aku sendirian kali ini
N : yang menentang
M : lho kok bisa
N : aku ga ikut arus
N : aku lebih mengikuti kata hatiku
N : aku ga ikut arus mereka
M : hmm....susah kalau gitu
N : tapi aku ikut arus yang lebih besar dari mereka
M : km jg gk punya power
N : tapi karena aku masih terjebak dalam arus mereka, makanya aku berusaha keluar dari arus mereka...
N : mereka tak punya power akan diriku
N : aku yang berhak menentukan jalan hidupku sendiri
N : ini pilihanku
N : ini hidupku
N : ini masa depanku
N : sekarang aku terlalu terlena dalam kenyamanan tanpa batas yang tak berujung
N : aku tak berkembang
M: wuisss....kata2mu kok melangit
N : lambat laun aku akan mati dalam kenyamanan ini
M: hmmm...
M : tinggalkan zona nyaman sesuai dengan kata hati terbaikmu...
M : take a risk
N : makannyyaaa
N : i'll take that risk
N : even in the end they will hate me a lot
N : tapi ini masih dalam batas pemikiranku
N : aku belum mengambil keputusan akhir
N : tapi aku sudah tau kemana aku harus berjalan
M : km bisa hidup disitu tanpa mereka?
N : hmnn
M : mereka yg membencimu
N : aku tak lagi bersama mereka yang jelas
N : aku akan meninggalkan mereka
N : itu yang mereka benci dari aku
N : aku dianggap pengkhianat
N : bukan karena resignation ku
N : aku tidak resign
N : aku hanya akan pergi ke group company ku
M : Hmmm....aku tau sekarang
M : "pengkhianat" masalahnya
M : mereka hanya kurang paham saja arti kata kebersamaan

Bawa aku segera dari kenyamanan tanpa batas ini, aku akan mati perlahan di tempat ini! Tanpa daya hidup, tanpa bertumbuh..
Bawa aku segera dari Jakarta terkutuk, Jakarta tercinta! Tempat sejuta cintaku berasal dan berada! Tapi tambatkan jangkarku terlebih dahulu agar aku kembali ke tanah kelahiranku..

No comments:

Post a Comment