Friday, July 9, 2010

Menari dalam hujan

Sesosok jiwa yang masih hidup itu kini sekarat... Raganya utuh.. Tapi tidak dengan jiwanya..
Jiwanya luluh lantak.. Kepingan hatinya berserakan!!
Tak terlihat lagi sinar di kedua bola matanya..
Tatap matanya kosong... Tak lagi tajam..
Lingkaran hitam di matanya semakin menggelap...
Dan kantung matanya semakin menebal..
Wajahnyapun tak lagi bersinar seperti hari-hari sebelumnya..
Ia berusaha menutupi kegalauan hatinya dengan tetap tersenyum dan tertawa..
Sempurna...
Ia sempurna menipu orang-orang di sekelilingnya..
Tapi ia tak dapat menipu dirinya sendiri dan orang2 terdekatnya...

Sahabat terbaikku...
Jika kau tak sanggup berkata-kata.. Aku punya bahuku untuk kupinjamkan kepadamu...
Bila kata-kata tak lagi bermakna.. Mungkin tangisan bisa meringankanmu..
Datanglah.. Mari kita menari dalam hujan ini bersama, hingga tak satupun orang menyadari bahwa kau sedang menangis...

No comments:

Post a Comment