Tuesday, October 5, 2010

Bertumbuh dan berbuah

Jika sebidang tanah tak lagi menjadi lahan yang subur bagi tanaman itu untuk hidup, bertumbuh, berbunga dan berbuah. Layaknyalah tumbuhan itu dipindahkan ke sebidang tanah yang lain yang mampu memberikan daya hidup bagi tumbuhan itu. Bila sang empunya tak mampu lagi merawat tumbuhan itu, selayaknyalah ia memberikan tanaman itu untuk berganti kepemilikan.
Tanaman itu masih lah muda, masih sanggup untuk hidup, bertumbuh dan berbuah dua puluh lima tahun lamanya. Maka, janganlah sang empunya menghilangkan daya hidup sang tanaman yang masih ingin bertumbuh dan berbuah itu. Sungguh tak adil membiarkan tanaman itu mati bersama sang empunya.

Selayaknya hidup manusia, yang saat ini tak lagi bergerak maju, tak lagi berkembang, harus berhadapan dan berbenturan pada stagnansi keadaan. Bila sang manusia menyadari bahwa ia tak lagi berkembang, selayaknyalah ia mengambil keputusan untuk kehidupannya sendiri. Memilih untuk tetap diam di tempat itu dan mati di dalamnya atau sang manusia yang memiliki kehendak bebas itu memilih untuk keluar dari situasi kematian yang kata orang masih memiliki daya hidup! Kehidupan memiliki resiko bagi hidup manusia itu sendiri, dengan segala keputusan yang ia ambil dengan segala hal baik dan hal buruk yang mungkin di luar jangkauan nalar manusia itu sendiri.
Dan ingatlah, bahwa untuk hidup, bertumbuh dan berbuah, sekali-kali manusia haruslah meninggalkan zona nyamannya.


Dan...
Aku masih ingin hidup!!
Aku tidak mau mati dalam situasi kematian itu!!
Dan dengan kesadaran dan kelogikaanku seratus persen, aku telah memutuskan : AKU BERHENTI dari tempat yang selama ini telah memberiku hidup enam tahun belakangan ini.

No comments:

Post a Comment