Tuesday, April 17, 2012

Palsu

Kamu tak pernah berarti untukku.
Dari dulu, sekarang dan sampai kapanpun.
Kehadiranmu hanyalah sebuah bayang kelam yang tak berwujud.
Dan bila kehadiranmu selama ini telah merenggut salah satu orang yang kusayangi, pergi dan memilihmu. Itupun tak mengikhlaskanku.

Kamu tak pernah tahu..
Bahwa aku pernah membelamu mati-matian.. Untuk menjadikanmu yang terakhir bagi dirinya.
Kamu tak pernah tahu..

Apabila kini pembelaanku bertolak menjadi penolakanku, salahkah aku?
Kamu yang menciptakan penyesalan ini terjadi.
Tahun-tahun yang terlewati ternyata menyadarkanku, bahwa kamu memang bukan yang terbaik untuk mendampinginya.
Kamu merenggut kebahagianku.
Kamu merenggut jiwaku.
Kamu membuat semestaku menangis karena sikapmu.
Dan kamu telah menorehkan luka terhadapku.
Kamu telah membuatnya memilihmu dan bukan mendengarkanku.
Kamu membuat batas hitam dalam kasihku terhadapnya.

Palsu kalau kau mengatakan bahwa dirimu mengerti dirinya.
Palsu kalau kau mengatakan kau mencintainya.
Kamu hanya saja tak dapat menemukan sosoknya dalam laki-laki lain.

Kata-kata yang kau lontarkan malam tadi, kuyakin telah menusuk semestaku.
Membuatnya menangis..
Dan ku tahu, bahwa itu adalah tangisan sebuah penyesalan dan kekecewaan.

Aku tahu.. Aku tahu..
Kamu masih menyimpan dendammu terhadapku.
Aku tahu.. Aku tahu..


Tujuhbelasapril


Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments:

Post a Comment